Pinky Design Pointer

Sabtu, 23 Januari 2016

Psikologi Internet dalam Lingkup Transpersonal : Global Brain dan Peran Internet.




Global Brain merupakan konseptualisasi dari jaringan di seluruh dunia yang dibentuk oleh manusia di muka bumi ini secara bersama-sama dengan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi yang menghubungkan mereka untuk menjadi cerdas, sehingga brain atau otak itu menjadi sistem yang mengatur dirinya sendiri. Internet pun menjadi lebih cepat, lebih cerdas, dan lebih menyeluruh, juga  semakin mengikat umat manusia bersama-sama ke dalam sistem pengolahan informasi tunggal yang berfungsi seperti sistem saraf untuk planet Bumi. Kecerdasan jaringan ini bersifat kolektif atau didistribusikan (tidak terpusat atau lokal dalam setiap individu tertentu, organisasi atau sistem komputer). Hal seperti ini bukan muncul dari jaringan dinamis interaksi antara komponen-komponennya tetapi merupakan properti khas dari sistem adaptif yang kompleks.


A.       Peran Internet
 Internet merupakan sebuah dunia tanpa ada penguasa. Artinya semua orang mempunyai hak yang sama di internet. Karena itu, internet merupakan dunia yang bebas dimasuki tanpa harus terikat dengan peraturan-peraturan Negara tertentu dan tidak dibatasi dengan batas-batas wilayah territorial.
Ada dua peranan penting dari internet :
a)     Sebagai sumber data dan informasi : Internet menyimpan berbagai jenis informasi dalam jumlah tanpa batas.

b)  Sebagai sarana pertukaran data dan informasi : Internet sebagai sarana pertukaran informasi dari satu komputer ke komputer lain, tanpa dibatasi oleh jarak fisik kedua komputer tersebut.

      B.       Pengertian Mediasi


Secara etimologi (bahasa), mediasi berasal dari Bahasa Latin “mediare” yang berarti berada di tengah. Mediasi merupakan suatu  upaya penyelesaian konflik dengan melibatkan pihak ketiga yang netral, dalam artian yang tidak memiliki kewenangan mengambil keputusan yang membantu pihak-pihak yang bersengketa mencapai solusi yang diterima oleh kedua belah pihak. Mediasi juga  disebut emergent mediation jika mediatornya merupakan anggota dari sistem sosial pihak-pihak yang bertikai, memiliki hubungan lama dengan pihak-pihak yang bertikai, berkepentingan dengan hasil perundingan, atau ingin memberikan kesan yang baik misalnya sebagai teman yang solider. Adapun pengertian mediasi menurut Priatna Abdurrasyid yaitu suatu proses damai dimana para pihak yang bersengketa menyerahkan penyelesaiannya kepada seorang mediator (seseorang yg mengatur pertemuan antara 2 pihak atau lebih yg bersengketa) untuk mencapai hasil akhir yang adil, tanpa biaya besar tetapi tetap efektif dan diterima sepenuhnya oleh kedua belah pihak yang bersengketa. Pihak mediator ini berperan sebagai pendamping dan penasihat serta sebagai salah satu mekanisme menyelesaikan sengketa, mediasi juga digunakan di banyak masyarakat dan diterapkan kepada berbagai kasus konflik.


Peran Internet sebagai mediasi mengakibatkan terbentuknya :
     A.      Consciousness


Conscience dalam bahasa Perancis bisa diartikan sebagai “hati nurani“ dan diterjemahkan dalam bahasa Inggris sebagai “sadar“ atau persepsi atau kesadaran, dan komentator dan penerjemah dari Durkheim tidak setuju. Adapun “kolektif“, Durkheim membuat jelas bahwa ia tidak reifying atau hypostaizing konsep ini, baginya itu adalah “kolektif“ hanya dalam artian itu adalah umum untuk banyak individu ; cf. Fakta sosial. Selain itu, Menurut teori Jung seperti yang dikutip Alwisol (2004) dalam bukunya Psikologi Kepribadian, consciousness muncul pada awal kehidupan, bahkan mungkin sebelum dilahirkan. Secara berangsur kesadaran bayi yang umum-kasar, menjadi ssemakin spesifik ketika bayi itu mulai mengenal manusia dan ojek disekitarnya. Menurut Jung, hasil pertama dari proses diferensiasi kesadaran itu adalah ego. Sebagai organisasi kesadaran, ego berperan penting dalam menentukan persepsi, pikiran, perasaan dan ingatan yang bisa masuk ke kesadaran. Tanpa seleksi ego, jiwa manusia bisa menjadi kacau karena terbanjiri oleh pengalaman yang semua bebas masuk ke kesadaran. Dengan menyaring pengalaman, ego berusaha memelihara keutuhan dalam kepribaddian dan memberi orang perasaan kontinuitas dan identitas.

Model of Consciousness adalah penjelasan teoritis yang menghubungkan antara bagian kesadaran dalam otak manusia dan fenomena kesadaran. Model of consciousneess antara lain:
Ø  Global Workspace Models, dikemukakan oleh Baars (1988)
Ø  Multiple Draft Theory, dikemukakan oleh Daniel Dennett (1991)
Ø  The Dynamic Core, dikemukakan oleh Tononi and Edelman (1998)
Ø  Information Integration dikemukakan oleh Tononi (2004)
Ø  Thalamocortical rhythms dikemukakan oleh Llinas, Ribary, Contreras & Pedroarena (1998)
Ø  Coalitions of Neurons dikemukakan oleh Crick and Koch (1990)
Ø  Field Models dikemukakan oleh Kinsbourne (1988)

Meskipun teori mengenai model of consciousness sangat beragam, namun benang merah dari semua pendekatan yang beragam tersebut adalah mempelajari korelasi antara aktivitas otak dan aspek kesadaran manusia.

     B.      Unconsciousness


Dalam teori yang di kemukakan oleh Sigmund Freud, kepribadian manusia di ibaratkan seperti gunung es, dimana yang kita ketahui hanya sedikit bagian di ujung gunung es, dan bagian terbesar dari kepribadian berada pada alam tidak sadar, dalam teori Freud alam tidak sadar bersifat absrtak dan berupa gagasan dan dorongan-dorongan, tidak seperti alam sadar yang berhubungan langsung dengan dunia nyata. Namun tidak berarti alam tidak sadar tidak dapat berhubungan dengna dunia nyata, seringkali alam tidak sadar kita mendorong dan mencoba untuk memasuki alam sadar kita dengan mengelabui primary sendor yang memiliki tugas untuk memfilter hal-hal yang akan di lakukan oleh alam sadar kita, alam tidak sadar menyelinap seakan akan ingatan-ingatan itu baik dan berguna jika dilakukan oleh alam sadar kita. Ketika ingatan tersebut masuk kea lam sadar kita, kita tak lagi mengenali mereka seperti apa adanya; kita justru melihatnya sebagai pengalaman yang relative menyenangkan dan tak mengancam.
Pada banyak kasus, gambaran-gambaran tersebut memiliki motif-motif seksual atau agresi yang kuat, karena perilaku seksual dan agresi pada masa kanak-kanak seringkali diganjar dengan tekanan dan hukuman. Tekanan dan hukuman ini seringkali menciptakan kecemasan dan memicu represi, yaitu dorongan agar pengalaman yang tidak diinginkan serta membawa kecemasan masuk ke alam tidak sadar yang melindungi  kita dari rasa sakit akibat kecemasan tersebut.
Dalam kaitannya peran internet dalam menciptakan suasana unconsciousness, dunia maya menyediakan tempat dalam pemenuhan dorongan dorongan seksual dan agresi yang berada dalam alam tidak sadar kita, dalam dunia maya kita secara bebas mengakses informasi yang positif dan juga yang negative, seperti akses video porno yang akan memberi kesenagna seksual, alam tidak sadar kita dapat dengan mudah mempengaruhi perasaan kita bahwa “melihat video porno itu tidak papa, toh tidak ada yang tahu” alam tidak sadar menyelinap kealam sadar seperti itu, dengan sangat mudahnya alam sadar kita terpengaruh oleh alam tidak sadar kita.

C. Collective Unconsciousness


Collective unconsciousness disebut juga transpersonal unconscious, konsep asli Jung yang paling kontroversial; suatu sistem psikis yang paling kuat dan paling berpengaruh, dan pada kasus-kasus patologik mengungguli ego dan ketidaksadaran pribadi. Menurut Jung, evolusi makhluk (manusia) memberi cetak biru bukan hanya mengenai fisik/tubuh tetapi juga mengenai kepribadian. Taksadar kolektif adalah gudang ingatan laten yang diwariskan oleh leluhur, baik leluhur dalam wujud manusia maupun leluhur pramanusia/binatang (ingat teori evolusi Darwin). Ingatan yang diwariskan adalah pengalaman-pengalaman umum yang terus menerus berulang lintas generasi. Namun yang diwariskan itu bukanlah memori atau pikiran yang spesifik, tetapi lebih sebagai predisposisi (kecenderungan untuk bertindak) atau potensi untuk memikirkan sesuatu. Taksadar kolektif merupakan fondasi ras yang diwariskan dalam keseluruhan struktur kepribadian. Di atasnya dibangun ego, taksadar pribadi dan pengalaman individu. Jadi apa yang dipelajari dari pengalaman secara substansial dipengaruhi oleh taksadar kolekif yang menyeleksi dan mengarahkan tingkah laku sejak bayi. Taksadar pribadi dan taksadar kolektif sangat membantu manusia dalam menyimpan semua yang telah dilupakan/diabaikan., dan semua kebijakan dan pengalaman sepanjang sejarah. Mengabaikan taksadar dapat merusak ego karena taksadar dapat membelokkan tingkah laku menjadi menyimpang seperti phobia, delusi, dan simptom gangguan psikologis. Isi utama dari taksadar kolektif adalah arketipe, yang dapat muncul ke kesadaran dalam wujud simbolisasi. (Alwisol:2004).
Hal ini diusulkan untuk menjadi bagian dari pikirin bawah sadar, dinyatakan dalam kemanusian dan semua bentuk kehidupan dengan sistem saraf, dan menjelaskan bagaimana struktur jiwa mandiri mengatur pengalaman. Jung dibedakan ketidaksadaran kolektif dari ketidak sadaran pribadi, dalam ketidaksadaran pribadi adalah reservoir pribadi pengalaman unik untuk setiap individu, sedangkan terkumpul ketidaksadaran kolektif dalam cara yang sama dengan masing-masing anggota dari suatu spesis tertentu. Isi dari ketidaksadarn kolektif disebut arketipe, ada berbagai macam arketipe, seperti anima, animus, great mother, wisdom old man, superhero, dan diri sendiri. Arketipe dari generasi ke generasi dapat membuat berbagai mediasi, salah satunya melalui media internet, sebagai contoh adalah superhero yang di definisikan sebagai seseorang yang memiliki kekuatan melawan orang jahat yang menghancurkan orang banyak, pengenalan atau pengendapan arketipe superhero dari generasi dapat dilakukan slah satunya melalui media internet, banyak sekali cerita yang mendefinisikan superhero dari berbagai dunia mengenai superhero, kita tanpa harus hidup di masa lalu dapat menhetahui apa itu super hero melalui cerita dan artikel yang dimuat di media internet.

         KESIMPULAN :

Setelah beberapa istilah telah dijelaskan sebelumnya, kami berpendapat bahwa peran internet sebagai mediasi memang dapat membuat terbentuknya model/kondisi consciousness unconsciousness maupun collective unconsciousness . Karena mediasi memiliki arti sebagai penengah yang menengahi permasalahan anatara kedua belah pihak, jadi jika dikaitkan dengan teori dari Jung yang menyatakan bahwa diferensiasi kesadaran itu adalah ego. Sehingga ego disini memiliki peran sebagai mediasi atau penengah dari struktur kepribadian id dan super ego. Id merupakan struktur kepribadian yang berperan berdasarkan prinsip kesenangan, sedangkan super ego merupakan struktur kepribadian yang berperan berdasarkan prinsip moralitas dan idealis. Ketika internet sudah sangat menjamur di jaman ini dan memang memiliki peran cukup berpengaruh dalam kehidupan kita sehari-hari sebagai sumber informasi ataupun media untuk berinteraksi dengan orang lain melalui jejaring sosial, faktanya ketergantungan terhadap dunia internet membuat seseorang menjadi lupa diri. Seseorang cenderung mengutamakan kepuasan dirinya yaitu Id dibandingkan realita yang seharusnya dia dapat lebih bijak menggunakan super egonya. Karena itulah disini sangat dibutuhkan peran ego untuk menengahi segala permasalahan yang ada, yang ia hadapi dalam kebijakan menggunakan internet itu sendiri. Namun memang tak dapat dipungkiri bahwa dari sisi positif yang telah banyak memberikan informasi atau wawasan baru bagi penggunanya membuat pengguna memiliki lebih banyak informasi yang kemudian dari informasi yang ia dapatkan tersebut ia realisasikan pada kehidupan sehari-harinya sehingga terbentuklah pengalaman yang mendorong collective unconsciousness orang tersebut.

SUMBER :


KINERJA KELOMPOK :

NPM
Nama
Jobdesk
Link


11514875


AYU LESTARI
Mencari materi dan penyedia internet


11514343


ANNETE JESSICA
Mencari materi dan penyedia fasilitas (laptop)


18514632

PUTRI WULAN
DARI
Mencari materi dan konsumsi


16514340

MAHMU
DIA RATRI KIRANA
Mencari materi dan penyedia tempat


16514066


LIDYA FITRI F
Mencari materi dan konsumsi

16514043

LESTIA
SUSILA
WATI
Mencari materi dan konsumsi

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...