Pinky Design Pointer

Minggu, 19 Maret 2017

TUGAS-1 KONSELING DAN PSIKOTERAPI 3PA04

KONSELING DAN PSIKOTERAPI

          A.  Definisi Konseling Dan Psikoterapi
·        KONSELING

Konseling merupakan suatu proses pemberian bantuan yang dilakukan konselor kepada klien untuk dapat mengatasi permasalahan yang ada pada diri klien. Robert L. Gibson (2011) mendefinisikan konseling sebagai hubungan yang berupa bantuan satu-satu yang berfokus kepada pertumbuhan dan penyesuaian pribadi dan memenuhi kebutuhan akan penyelesaian problem dan kebutuhan pengambilan keputusan. Bantuan ini bersifat terpusat dan dibutuhkan kepercayaan klien kepada konselor tentang apa yang disampaikannya. Bantuan ini ditandai dengan adanya kontak psikologis yang terjadi antara klien dan konselor.

Menurut Mcleod (2010) konseling bukan hanya sebuah peristiwa yang terjadi diantara dua individu. Konseling juga merupakan intitusi sosial yang tertanam dalam kultur masyarakat
modern. Konseling merupakan sebuah pekerjaan, disiplin keilmuan dan profesi baru. Mcleod mencoba mendefinisikan konseling dengan mengabungkan beberapa pendapat (Burks, Stefflre, Feltham, Dryden dan British Association of Counseling) yang menekankan bahwa konseling adalah suatu hubungan professional dalam bentuk pertolongan dengan menekankan ekplorasi dan pemahaman serta proses penentuan diri.

Geldard dan Gildard (2008) menjelaskan bahwa konseling biasanya ditujukan untuk membantu klien menyelesaikan problem yang mengangu mereka. Konseling juga dimaksudkan untuk membantu klien mengembangkan beragam cara yang lebih positif untuk menyikapi hidup. Konseling pada umumnya bertujuan memecahkan masalah-masalah klien atau menumbuhkan kekuatan mereka dalam menyikapi hidup.

·          PSIKOTERAPI

Psikoterapi berasal dari dua kata, yaitu “psyche” yang berarti “jiwa” dan “therapy” yang berarti “pengobatan”. Jadi “psikoterapi” berarti “pengobatan jiwa” .Sampai saat ini psikoterapi dianggap sebagai aspek murni psikiatri yang merupakan bagian integral dari praktek psikatri dan relevant digunakan pada gangguan psikiatrik, Psikoterapi digunakan untuk ,meningkatkan sikap fleksibilitas, kebebasan, kebahagian dalam hidup mereka.

Psikoterapi merupakan usaha seorang terapis untuk memberikan suatu pengalaman baru bagi orang lain. Pengalaman ini dirancang untuk meningkatkan kemampuan seseorang dalam mengelola
distres subjektif. Ini tidak dapat mengubah problem pasien yang ada.Tetapi dapat meningkatkan penerimaan diri sendiri, membolehkan pasien untuk melakukan perubahan kehidupan dan menolong pasien untuk mengelola lingkungan secara lebih efektif.

Menurut Lewis R. Wolberg (1977), Psikoterapi adalah perawatan dengan menggunakan alat-alat psikologik terhadap permasalahan yang berasal dari kehidupan emosional dimana seorang ahli secara sengaja menciptakan hubungan profesional dengan pasien.

Psikoterapi adalah suatu intervensi interpersonal, relational yang digunakan oleh psikoterapis untuk membantu pasien atau klien dalam menghadapi problem-problem kehidupannya. Biasanya hal ini meliputi peningkatan perasaan sejahtera individual dan mengurangi pengalaman subjektif yang tidak nyaman. Psikoterapis memakai suatu batasan tehnik-tehnik yang berdasarkan pengalamannya membangun hubungan, perubahan dialog, komunikasi dan perilaku dan dirancang untuk memperbaiki kesehatan mental pasien atau klien, atau memperbaiki hubungan kelompok (seperti dalam keluarga)

          B.   PERBEDAAN KONSELING DAN PSIKOTERAPI

          
Istilah psikoterapi dan konseling sering muncul bersamaan dan bertumpang tindih, dan terkadang sulit membedakan antara konseling dan terapi. dalam buku yang dituliskan oleh Rogers berjudul Counseling and Psychoterapy (1942) MAKA ROGERS tidak membedakan antara psikoterapi dan konseling. ia hanya menyebutkan bahwa psikoterapi banyak digunakan dalam kalangan pendidikan, sedangkan psikoterapi banyak digunakan dalam kalangan pekerja sosial. ia tidak secara kaku membedakan antara psikoterapi dan konseling karena keduanya bertujuan membantu seseorang yang mempunyai masalah. Gladding (2004) membedakan antera psikoterapi dan konseling berdasarkan definisi keduannya:
A.   Konseling
1.     berkaitan dengan bidang bidang yang melibatkan hubungan antara manusia dan hubungannya dengan dirinya sendiri, berhubungsn dengan menemukan makna hidup dan penyesuaina dalam berbagai situasi (sekolah, karir, keluarga, dan lain lain)
2.     untuk orang orsng yang masih dianggap dapat berfungsi dengan normal
3.     berdasarkan teori dan berlangsung dalam seting ang berstruktur
4.     suatu proses di mana klien belajar bagaimana membuat keputusan dan memormulasikan cara baru untuk bertingkah laku, merasa dan berfikir
B.   Psikoterapi
1.     berhubungan dengan masalah gangguan jiwa yang lebih serius
2.     lebih menekankan pada yang lalu daripada yang sekarang
3.     lebih menekankan pada insight daripada perubahan
4.     terapis menyembunyikan dan tidak membeberkan nilai nilai perasaan
5.     peran terapis lebih sebagai seorang ahli daripada sharing partner
6.     perubahan perubahan besiat rekonstruktif
7.     hub8ungan bersifat jangka panjang (20-40 sesi pertemuan)

          C.   FUNGSI DAN TUJUAN KONSELING 
               DAN PSIKOTERAPI
·        KONSELING

Fungsi konseling diantaranya adalah pemahaman, yaitu fungsi bimbingan dan konseling membantu konseli agar memiliki pemahaman terhadap dirinya dan lingkungannya (Fenti Hikmawati, 2010: 16). Berdasarkan pemahaman ini, konseli diharapkan mampu mengembangkan potensi diri secara optimal, mengenali diri (peran sebagai makhluk), dan menyesuaikan dirinya dengan lingkungan secara dinamis dan konstruktif. Dalam artian konselor juga harus memiliki pemahaman yang baik tentang siswanya, mengenai tugas perkembangan siswa tersebut, sehingga layanan yang program bimbingan konseling di sekolah bisa tepat guna.

Dalam kelangsungan perkembangan kehidupan manusia, berbagai pelayanan
dikreasikan dan diselenggarakan. Layanan itu bermanfaat untuk memperlancar dan sebesarbesarnya memberikan dampak positif terhadap kelangsungan perkembangan dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, menurut Prayitno (1997:99), bahwa fungsi suatu pelayanan dapat diketahui dengan melihat kegunaan, manfaat, ataupun keuntungan. Sebaliknya, suatu pelayanan tidak dapat dikatakan berfungsi jika ia tidak mampu memberikan kegunaan dan manfaat bagi individu yang memerlukannya. Hal ini bermakna bahwa layanan yang dibuat konselor harusnya merujuk pada kebutuhan siswa tersebut dalam hal ini berkenaan dengan tugas perkembangan siswa.

Fungsi bimbingan dan konseling di wujudkan melalui penyelenggaraan berbagai jenis layanan dan kegiatan pendukung untuk mencapai hasil sebagaimana terkandung didalam masingmasing fungsi. Setiap layanan dan kegiatan pendukung yang dilaksanakan harus secara langsung mengacu pada satu atau lebih dari fungsi-fungsi agar hasil yang hendak dicapai secara jelas dapat diidentifikasikan dan di evaluasi.
Adapun fungsi-fungsi bimbingan konseling yaitu :
1.     Fungsi pemahaman
Fungsi pemahaman, yaitu fungsi bimbingan dan konseling membantu konseli agar memiliki pemahaman terhadap dirinya (potensinya) dan lingkungannya (pendidikan, pekerjaan, dan norma agama). Berdasarkan pemahaman ini, konseli diharapkan mampu mengembangkan potensi dirinya secara optimal, dan menyesuaikan dirinya dengan lingkungan secara dinamis dan konstruktif.
2.     Fungsi Preventif
Fungsi Preventif, yaitu fungsi yang berkaitan dengan upaya konselor untuk senantiasa mengantisipasi berbagai masalah yang mungkin terjadi dan berupaya untuk mencegahnya, supaya tidak dialami oleh konseli. Melalui fungsi ini, konselor memberikan bimbingan kepada konseli tentang cara menghindarkan diri dari perbuatan atau kegiatan yang membahayakan dirinya. Adapun teknik yang dapat digunakan adalah pelayanan orientasi, informasi, dan bimbingan kelompok. Beberapa masalah yang perlu diinformasikan kepada para konseli dalam rangka mencegah terjadinya tingkah laku yang tidak diharapkan, diantaranya : bahayanya minuman keras, merokok, penyalahgunaan obat-obatan, drop out, dan pergaulan bebas (free sex).
3.     Fungsi perbaikan
Fungsi Perbaikan, yaitu fungsi bimbingan dan konseling untuk membantu konseli sehingga dapat memperbaiki kekeliruan dalam berfikir, berperasaan dan bertindak (berkehendak). Konselor melakukan intervensi (memberikan perlakuan) terhadap konseli supaya memiliki pola berfikir yang sehat, rasional dan memiliki perasaan yang tepat sehingga dapat mengantarkan mereka kepada tindakan atau kehendak yang produktif dan normatif.
4.     Fungsi pemeliharaan dan pengembangan
Fungsi Pengembangan, yaitu fungsi bimbingan dan konseling yang sifatnya lebih proaktif dari fungsi-fungsi lainnya. Konselor senantiasa berupaya untuk menciptakan lingkungan belajar yang kondusif, yang memfasilitasi perkembangan konseli. Konselor dan personel Sekolah/Madrasah lainnya secara sinergi sebagai teamwork berkolaborasi atau bekerjasama merencanakan dan melaksanakan program bimbingan secara sistematis dan berkesinambungan dalam upaya membantu konseli mencapai tugas-tugas perkembangannya. Teknik bimbingan yang dapat digunakan disini adalah pelayanan informasi, tutorial, diskusi kelompok atau curah pendapat (brain storming), home room, dan karyawisata.

5.     Fungsi Fasilitasi
Fungsi Fasilitasi, memberikan kemudahan kepada konseli dalam mencapai pertumbuhan dan perkembangan yang optimal, serasi, selaras dan seimbang seluruh aspek dalam diri konseling.
6.     Fungsi Penyesuaian
Fungsi Penyesuaian, yaitu fungsi bimbingan dan konseling dalam membantu konseli agar dapat menyesuaikan diri dengan diri dan lingkungannya secara dinamis dan konstruktif.
7.     Fungsi Penyaluran
Fungsi Penyaluran, yaitu fungsi bimbingan dan konseling dalam membantu konseli memilih kegiatan ekstrakurikuler, jurusan atau program studi, dan memantapkan penguasaan karir atau jabatan yang sesuai dengan minat, bakat, keahlian dan ciri-ciri kepribadian lainnya. Dalam melaksanakan fungsi ini, konselor perlu bekerja sama dengan pendidik lainnya di dalam maupun di luar lembaga pendidikan.
8.     Fungsi Pemeliharaan
Fungsi Pemeliharaan, yaitu fungsi bimbingan dan konseling untuk membantu konseli supaya dapat menjaga diri dan mempertahankan situasi kondusif yang telah tercipta dalam dirinya. Fungsi ini memfasilitasi konseli agar terhindar dari kondisi-kondisi yang akan menyebabkan penurunan produktivitas diri. Pelaksanaan fungsi ini diwujudkan melalui program-program yang menarik, rekreatif dan fakultatif (pilihan) sesuai dengan minat konseli
9.     Fungsi Adaptasi
Fungsi Adaptasi, yaitu fungsi membantu para pelaksana pendidikan, kepala Sekolah/Madrasah dan staf, konselor, dan guru untuk menyesuaikan program pendidikan terhadap latar belakang pendidikan, minat, kemampuan, dan kebutuhan konseli. Dengan menggunakan informasi yang memadai mengenai konseli, pembimbing/konselor dapat membantu para guru dalam memperlakukan konseli secara tepat, baik dalam memilih dan menyusun materi Sekolah/Madrasah, memilih metode dan proses pembelajaran, maupun menyusun bahan pelajaran sesuai dengan kemampuan dan kecepatan konseli.
10.            Fungsi Penyembuhan
Fungsi Penyembuhan, yaitu fungsi bimbingan dan konseling yang bersifat kuratif. Fungsi ini berkaitan erat dengan upaya pemberian bantuan kepada konseli yang telah mengalami masalah, baik menyangkut aspek pribadi, sosial, belajar, maupun karir. Teknik yang dapat digunakan adalah konseling, dan remedial teaching.

Pada saat awal konseling ada beberapa tujuan yang hendak dicapai dalam kegiatan konseling awal, yaitu :
1.     mengurangi kecemasan klien
2.     menahan diri untuk tidak berbicara terlalu banyak
3.     mendengarkan dengan saksama apa yang dikatakan klien dan berusaha untuk menata kembali kata-kata yang dijelaskan oleh klien
4.      menyadari bahwa topic yang dipilih klien itu merupakan topic utama untuk saat ini. ( Nurichsan A,J.,2007:88)
Jadi apapun yang diungkapkan klien atau peserta didik upayakan konselor mendengarkannya
sebagai penghargaan kepada setiap klien, baik itu masalah pribadi, sosial, belajar maupun
masalah karir peserta didik atau mengungkapkan masalah pemilihan bakat, minat dan potensi
yang dimilikinya demi mengoptimalkan potensi dirinya.

·        PSIKOTERAPI

Menurut Hamdani Bakran Adz-Dzaky (2002: 225-228) dalam buku Konseling dan psikoterapi islam membagi fungsi psikoterapi islam menjadi tiga bagian yaitu sebagai berikut :
1.         Fungsi Pencegahan (Prefention)
Fungsi pencegahan (prevention), dengan mempelajari, memahami, dan mengaplikasikan ilmu ini, seseorang akan dapat terhindar dari hal-hal, keadaan atau peristiwa yang membahayakan dirinya, jiwa, mental, spiritual, atau moralnya. Sebab ilmu akan menimbulkan potensi prefentif sebagaimana yang telah diberikan Allah kepada hamba-hambaNya yang dikehendakiNya.
2.         Fungsi Penyembuhan dan perawatan (Treatment)
Fungsi penyembuhan/perawatan (treatment), psikoterapi islam akan membantu seseorang melakukan pengobatan, penyembuhan dan perawatan terhadap gangguan atau penyakit, khusunya kepada gangguan mental, spiritual, kejiwaan, seperti dengan berdzikir, hati dan jiwa menjadi tengang dan damai, dengan berpuasa akal fikiran, hati nurani, jiwa, mental menjadi suci dan bersih, dengan shalat dan membaca shalawat Nabi Muhammad SAW spirit dan etos kerja akan bersih dan suci dari gangguan setan, iblis, jin, dan sebagainya.
3.         Fungsi Pensucian (Sterilisasi) dan Pembersihan (Purification)
Fungsi pensucian dan pembersihan (sterilisasi/purrification), psikoterapi islam melakukan upaya pensucian-pensucian diri dari bekasan-bekasan dosa dan kedurhakaan dengan pensucian najis (istinja’), pensucian yang kotor (mandi), pensucian yang bersih (wudhu), pensucian yang suci atau fitri (shalat taubat), dan pensucian yang Maha Suci (dzikrullah mentauhidkan Allah).

Di amerika serikat psikoterapi merupakan salah satu bentuk treatmen yang diberikan oleh seorang psikolog kepada pasiennya. tujuan dari psikoterapi adalah untuk meningkatkan fungsi emosi dan sosial seseorang dan untuk menfasilitasi perkembangan psikologis dan spritualis dalam dirinya. psikoterapi juga dapat digunakan untuk memperbaiki perilaku yang tidak benar. selain itu psikoterapi juga berusaha mengurangi penderitaan dan ketidakmampuan pada seseorang yang melibatkan adnya hubungan secara profesional antara terapis dan pasiennya

Tujuan psikoterapi :
·        Perawatan akut (intervensi klinis dan stabilisasi)
·        Rehabilitasi (memperbaiki gangguan perilaku berat)
·        Pemeliharaan ( pencegahan keadaan memburuk jangka panjang)
·        Restrukturisasi (meningkatkan perubahan yang terus menerus pada pasien)

a.     Psikoterapi eksplorasi :
Tujuan :
·        Mengurangi kekakuan gaya defensif
·        Memperbaiki kemampuan mengintegrasikan pengertian intelektual dengan wawasan emosional
·        Mengunkapkan dan melalui pengalaman traumatik masa lalu yang menyakitkan
b.     Psikoterapi direktif/arahan.
Tujuan :
·        Perubahan perilaku maladaptif
·        Meningkatkan dan mengajarkan perilaku yang adaptif.
c.      Psikoterapi eksperensial
Tujuan :
·        Meningkatkan kesadaran akan pengalaman dalam
·        Memperbaiki kemampuan mengekspresikan emosi
·        Meningkatkan perasaan dapat dimengerti oleh orang lain
d.     Psiko terapi suppotrtif
Tujuan :
·        Meningkatkan kesadaran realitas
·        Membantu mengembangkan ketrampilan penyesuaian dan perilaku adaptif realitas
·        Memberikan dorongan dan asuhan


 DAFTAR PUSTAKA:
·         Murad Lesmana, Jeanette. Dasar Dasar Konseling. 2013. Jakarta:
Universitas Indonesia.
·         J. Trull, Thimonthy. J. Prinstein, Mitchell. Clinical Psychology Eight
Edition. 2013. Belmont: WadsWorth.
·         Guilfoyle, M. (2005). From therapeutic power to resistance: Therapy
and cultural hegemony. Theory & Psychology, 15(1), 101-124.
·         Sadock, Benjamin James; Sadock, Virginia Alcott. Kaplan & Sadock's
Synopsis of Psychiatry: Behavioral Sciences/Clinical Psychiatry, 10th Edition, 925 – 931.
·         Yulianto. (2015). Konsep Konseling Kreatif Untuk Penangganan Post                Traumatic Stress Disorder (Ptsd). Guided Imagery, 1(1), 70-81.
·         Stone, Geral. L., (1985), Counseling Psychology : Perpsective and                      Functions, Monterey, California : Brooks/Cole Publishing Company.
·         Sutatminingsih, Raras, (2007) Aktualitas Filsafat Ilmu dalam                       Perkembangan Psikologi : http://library.usu.ac.id/modules.php?op=modload&name=Downloads&file=index&req=getit&lid=119, 23:57 pm : tersedia.
·         Gibson, Robert. L dan Mitchell, Marianne H. (1990), Introduction to                 Counseling and Guidance, Englewood Cliff : Prentice Hall, Inc.
·         Hadi, M., F., Z. (2013). Pemahaman Konselor Sekolah Tentang Tugas              Perkembangan Siswa Dan Layanan Yang Diberikan. Jurnal Ilmiah                Konseling. 2 (1), 43-52.
·         Ratnawulan, S., T. (2016). Manajemen Bimbingan Konseling Di Smp Kota      Dan Kabupaten Bandung. Jurnal Edukasi, 2 (1). 1-17.


Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...